Bojonegoro - Belasan ribu pelajar sekolah dasar, madrasah ibtidaiah,
hingga sekolah menengah atas di Bojonegoro, Jawa Timur, memecahkan rekor
menggelar senam lalu lintas dengan peserta terbanyak. Rekor itu kini
tercatat di Museum Rekor Indonesia (Muri).
Acara tersebut
diselenggarakan oleh Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bojonegoro.
Total sebanyak 17.521 pelajar di kabupaten ini tumpah ruah di Alun-alun
Kota Bojonegoro untuk mengikuti lomba yang digelar untuk memperingati
Hari Ulang Tahun ke-334 Bojonegoro itu.
Kepala Kepolisian Resor
Bojonegoro, Ajun Komisaris Besar Polisi Rahmat Setiyadi, mengatakan
acara ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin berlalu lintas di
kalangan pelajar. Menurutnya, angka kecelakaan lalu lintas cukup tinggi
di Bojonegoro. Untuk itu, perlu dilakukan sosialisasi dengan sasaran
siswa-siswi, terutama untuk pengendara sepeda motor, pelajar SMP, dan
SMA.
Prioritas penanganannya yaitu menyangkut disiplin berlalu
lintas, sopan santun di jalanan, serta malu melanggar lalu lintas. “Itu
kami tanamkan ke adik-adik,” kata Rahmat Setiyadi dalam sambutannya, di
Alun-alun Kota Bojonegoro, Minggu, 21 Oktober 2012.
Para pelajar
peserta senam lalu lintas itu tampak antusias mengikuti lomba. Mereka
diharuskan mengenakan baju olahraga di sekolahnya, plus atribut
pembungkus tangan warna zebra dan selempang putih. Selain itu, senam
dipandu oleh para siswa yang aktif di Patroli Keamanan Sekolah (PKS)
binaan Kepolisian Resor Bojonegoro.
Mereka berkumpul terlebih
dahulu di sekolah masing-masing, lalu berangkat bersama ke Alun-alun
Kota pukul 06.30 WIB. Selanjutnya, para pelajar dari dalam dan luar Kota
Bojonegoro berangkat dan berkumpul di lapangan Alun-alun Kota. Awalnya,
target panitia hanya sekitar 13.000, tetapi jumlahnya melejit hingga
terdata sebanyak 17.521 siswa-siswi.
Jumlah peserta yang banyak
membuat separus Alun-alun Kota Bojonegoro penuh sesak. Bupati Bojonegoro
Suyoto terlihat ikut memandu acara senam lalu lintas bersama tim dari
Muri Semarang.
Nurul, salah satu siswa SMA Negeri di Bojonegoro,
sangat antusias mengikuti kegiatan senam lalu lintas. Karena, senam
seperti itu, namanya belum pernah terdengar. “Makanya, kami ikut,” kata
Nurul kepada
Tempo.Rekor Muri tak hanya satu-dua kali
dicatat di Bojonegoro. Misalnya, acara pelayanan Keluarga Berencana
Implan dengan peserta terbanyak yang mencapai 6.011 akseptor, atas kerja
sama BKKBN Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro,
pada 26 Juni 2011. Kemudian, ada pula acara ruatan massal dengan 391
peserta dari Bojonegoro.
SUJATMIKO
+ komentar + 1 komentar
Poskan Komentar